Jumat, 29 Juli 2011

filsafat umum

Ilmu kebumian saat ini memang belum memasyarakat, belum diketahui banyak orang dan belum disosialisasikan. Hal ini disebabkan karena masyarakat belum menganggap ilmu tersebut sesuatu yang penting, mereka belum tahu manfaatnya. Padahal sesungguhnya bagi Indonesia ilmu kebumian sangat besar kegunaannya. Hal ini disebabkan secara geografis negara kita adalah negara kepulauan dan banyak terdapat gunung-gunung berapi.
Melalui olimpiade kebumian diharapkan para siswa dan guru di sekolah lebih memfokuskan diri secara baik terhadap gejala-gejala alam yang kian sulit dideteksi keberadaannya, demikian pendapat Dr. Mukhlis Catio, M.Ed Kasubdit Kegiatan Kesiswaan, karena di ilmu tersebut terdapat ilmu geologi, meteorologi, oceanografi dan astronomi. Keempat ilmu tersebut erat kaitannya dengan peristiwa alam di Indonesia. Apabila siswa-siswa Indonesia sudah mencintai ilmu tersebut, maka kita akan mendapatkan scientist-scientist muda yang mahir di bidang ini.
IESO juga mendewasakan siswa, mereka sejak dini diajar untuk berkomunikasi, berinteraksi dengan bangsa-bangsa yang berbeda, sehingga jika mereka menjadi pemimpin, mereka sudah terbiasa berbicara dengan lancar di forum-forum internasional. Kelak, mereka akan menjadi siswa yang baik dan seorang pemimpin nasional yang tangguh. Diharapkan melalui kegiatan ini ada peningkatan yang signifikan dari berbagai segi, baik segi materi, manajemen maupun pelaksanaannya. Melalui kegiatan ini, lambat laun keberadaan ilmu kebumian kian disenangi dan menjadi bagian dari bidang studi yang dipelajari di sekolah-sekolah. Fanny

Dalam bentuk standarnya, teori Dentuman Besar (Big Bang) mengasumsikan bahwa semua bagian jagat raya mulai mengembang secara serentak. Namun bagaimana semua bagian jagat raya yang berbeda bisa menyelaraskan awal pengembangan mereka? Siapa yang memberikan perintah?
(Andre Linde, Profesor Kosmologi.) 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar